WAKIL RAKYAT BUKAN MEWAKILI RAKYAT UNTUK MAKAN UANG-NYA
Sebagai
putra daerah yang lahir dan besar di bumi fagogoru dan rakyat biasa pada
umumnya, kami sungguh merasa bingung dan pusing dengan sebagian sikap para
anggota Dewan Perwakilan Rakyat kita. mereka dipilih langsung oleh rakyat untuk
memperjuangkan hak-hak-nya. tapi banyak diantara mereka malah melakoni politik
cari kekuasaan. tawar-menawar kepentingan, sampai-sampai ada yang adu cotos
hanya untuk mendapatkan jatah kue kekuasaan dan atau proyek dari eksekutif, (lihat bupati dan kroni-kroninya).
jangan heran apabila banyak Anggota Dewan perwakilan
rakyat yang Tersanggut kasus korupsi
Rakyat
Halmahera tengah dari tahun ke tahun mengalami permasalahan yang
makin berat dan permasalahanya juga begitu kompleks, dari persoalan sosial,
budaya sampai ekonomi, setidaknya yang paling menonjol adalah persoalan gudang
tengah (perut ) atau persolan ekonomi. Yang seharusnya membutuhkan
perhatian yang ektra serius dari DPR untuk memperjuangkan haknya, namun yang
terjadi ialah sebaliknya masyarakat Halmahera tengah di pertontonkan oleh sikap sebagian Anggota
dewan, yang hanya disibukkan dengan persoalan partai dan kepentinganya
sehingga ia lupa dengan identitas dan tanggung jawabnya sebagai dewan
perwakilan rakyat. Sehingga sering kali ada yang meberikan lelucon dan label
kepada mereka, bahwa DPR halteng itu, DEWAN YES!! Setuju disana, setuju disini
yang penting Bapak dan Ibu senang!!.
Realitas Sosial & Kondisi Ril
Masyarakat HALTENG
banyak
catatan, gambaran dan potret kondisi perekonomian rakyat, yang kerap kali
muncul di media masa lokal dan nasional maupun kondisi ril masyarakat kita. Lihat
saja listrik di kecamatan patani yang sering gangguan dan mati lampu 1-3 hari
dalam semingu disebabkan kapasitas dayanya tidak cukup untuk menerangi. mungkin
terjadi juga di kecamatan-lainya di halteng, jalan infrastuktur
yang merupakan akses perekonomian masyarakat patani weda, sampai saat
ini jalanya masih kacang ijo. ditambah lagi dengan berbagai macam hasil
sumber daya alam yang kita miliki, misalnya di patani dengan comoditas pala dan
cengkehnya, yang tersontak dengar kabar akan digantikan oleh produk
unggulanya pemdah daerah, yaitu kelapa sawit, yang nantinya beroperasi di
patani barat dan sekitarnya. sungguh ironis negri ini. dan bila di kalkulasi secara sadar dan baik,
sumber daya alam yang kita miliki sudah bisa mencukupi kebutuhan masyarakat. asalkan
dikelolah dengan baik,
jujur dan adil.
kondisi
seperti ini merupakan sebagian dari banyaknya probelematika yang terjadi di
masyarakat Halmahera Tengah, pertanyaanya kemudian kemanakah para wakil rakyat
itu, yang dahulu di pilih oleh rakyat dengan hak politiknya, sehingga mereka
menduduki kursi emas itu, kemanakan mereka ketika rakyat butuh bantuan
untuk memperjuangkan hak-haknya, kemana janji-janji manismu ketika kampanye di
hadapan rakyat. PAK, BU Dewan, anda di pilih rakyat untuk memperjuagkan
hak-haknya bukan mewakili rakyat untuk makan uangnya
MIRIS
MEMANG!! mungkin kata ini tepat, untuk menggambarkan potret daerah dan
masyarakat HALTENG hari ini, meski daerahnya kaya akan sumber daya alam tapi
tidak di nikmati sendiri hasilnya, walaupun ada sebagian kecil yang merasakan
hasilnya. Tapi itu hanya sekelompok orang tertentu dari sekian banyak
masyarakat yang ada di halteng. begitulah kira-kira negri fagogoru ini
sungguh aneh dan lucu ketika masyarakat
mengalami kondisi perokomian yang buruk dan sedang membutuhkan perhatian yang
extra serius, sebagian Anggota Dewan kita malah melakoni politik cari kekuasaan,
tawar-menawar kepentingan seperti apa yang sudah singgung diatas. dan
disibukkan dengan studi banding, yang menelan dana ratusan juta bahkan miliaran
rupiah.yang menjadi tradisi dpr setiap tahunnya.
Merakyat
Bukan Memperkaya Diri
ketika Anggaran APBD Halteng 2013
Raib Mubajir oleh Pemda. Kualitas bangunan mes halteng jakarta yang masih bisa
di gunakan ternyata di bongkar dan di bangun baru dengan besar APBD tahap 1
2013 Rp. 1.490.000.000, (satu milyar empat ratus sembilan puluh juta). dan
masih segar diingatan kami, ketika peresmian MES PEMDA HALTENG Di jakarta itu,
teman-teman kami yang terhimpun dalam keluarga besar HIPMA HALTENG
JABODETABEK menuntut haknya dengan jalan
demonstrasi salah satu dari tuntutanya ialah pengadaan asrama mahasiswa
Jakarta, anehnya mereka malah dihajar dan dipukuli oleh orang-orang yang
notabenenya adalah pejabat daerah, sampai ada yang korban luka memar di
wajahnya. Lagi pula ketika perjalanan dinas, Pejabat atau DPR studi
banding ke jakarta jarang menempati gedung itu malah tinggal di hotel
yang berberbintang,
padahal jika DPR kita menyadari kondisi
perokonomian masyarakat sedang terpuruk, paling tidak dalam pembahasan
rancangan APBD itu, harus lebih hati-hati dan di pertimbangkan secara
masak-masak sehingga keputusanya pun dapat mengakomodir kepentingan
kesejahteraan rakyat masyarakat halmahrera tengah. demi perbaikan
dan kemajuan HALTENG ke depan. bukan digunakan untuk memperkaya diri
sendiri, dengan berbagai program yang tidak tepat sasaran itu. Mes PEMDA
JAKARTA salah satunya, singkatnya DPR kita harus merakyat bukan memperkaya
diri. Tapi kami percaya dan tetap
optimis dari 20 DPRD Halteng pasti satu dua orang diantaranya yang masih
menjaga integritasnya. Dengan jalan berjuang dan berkorban untuk masyarakatnya. **
Penulis : ABDUL. RAIS ABBAS
Comments
Post a Comment